Liputan6com, Jakarta Penyebab kurang darah atau anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Anemia terjadi jika jumlah sel darah merah seseorang di bawah normal atau ketika sel darah merahnya tidak berfungsi secara optimal. Penyakit kurang darah dalam istilah medis disebut sebagai anemia. Anemia adalah kondisi di mana tubuh tidak mempunyai cukup Padatransfusi darah yang menerapkan sistem ABO dan rhesus, maka resipien bergolongan darah O- (O negatif) dapat ditransfusi berulang – ulang dengan aman oleh donor bergolongan darah . - Hallo sahabat LOKER-LOWONGAN KERJA CPNS BUMN UMUM, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pada transfusi darah yang menerapkan sistem ABO dan PGNsebagai Subholding Gas Pertamina (Persero) membuka lowongan kerja melalui program BPS (Bimbingan Profesi Sarjana). Lowongan ini diperuntukkan bagi lulusan S1/D4 dari serta BPA (Bimbingan Praktis Ahli), bagi lulusan D3 dari berbagai jurusan.Dalam menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis, PGN sebagai BUMN yang DAYAANUGRAH MANDIRI cabang Ternate membuka Lowongan kerja untuk posisi MARKETING lebih lanjutnya langsung aja gan kalau berminat menuju ke jln.makugawene,kalumata puncak Alamat dari PT.DAYA ANUGRAH MANDIRI cabang Ternate Teknologi Transfusi Darah. II/a. 1. RSD Tidore. 56. Verifikator Keuangan. Pemerintah Tidore MenjajalFitur ANC Headphone Sony WH-1000XM5 dan LinkBuds S di Tengah Keramaian, Ini Rasanya; Diskon Rp40.000, realme Buds Q2s Resmi Dijual di Indonesia Infoloker lowongan kerja Februari 2022 di Palang Merah Indonesia. Dibuka 15 posisi untuk lulusan SMP hingga S1. Senin, 30 Mei 2022 Staf subseksi pengolahan komponen darah 2. Staf subseksi IMLTD dan serologi 3. Staf seksi pengawasan mutu (QC) 4. Staf subseksi pre transfusi 5. Staf subseksi seleksi dan pengambilan darah. AKURATCO Di Indonesia, transfusi darah terjadi setiap 8 detik, di mana terdapat lebih dari 12,3 juta kantong darah diperlukan selama tahun 2020.Jumlah ini terus bertambah setiap tahun, dan situasi pandemi Covid-19 kian mempersulit terpenuhinya kebutuhan kantong darah. Dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia yang jatuh pada 14 Juni, LowonganKerja SMA Sederajat D3 S1 Maret 2022 Palang Merah Indonesia. 1. Staf Sub Seksi Pengolahan Komponen Darah. Kualifikasi Pendidikan : Lulusan D3 Teknologi Bank Darah/D3 Analis Kesehatan. 2. Staf Sub Seksi IMLTD & Serologi. Kualifikasi Pendidikan : Lulusan D3 Teknologi Bank Darah/D3 Analis Kesehatan. 3. Staf Seksi Pengawasan Mutu (QC) Wanita Usia 23 s.d 26 tahun. Pendidikan terakhir D3 administrasi perkantoran. Memiliki pengalaman minimal 1 tahun. Terbiasa menghandle kegiatan. Mampu mengoperasikan Ms. Office. Memiliki kemampuan pengarsipan. Mampu bekerja secara individu maupun tim. Batas akhir : 21 Januari 2022. May24th, 2018. Setelah sekian lama persiapan, akhirnya acara terbesar Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (HIMAKOM) dan OMAH TI UGM telah diselenggarakan. Acara dengan nama Jogja Information Technology Session (Joints) ini tersebut dilakukan pada tanggal 5 dan 6 Mei 2018 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada K0m9lzH. Transfusidarah adalah tindakan pemberian komponen darah atau produk darah pada pasien dengan tujuan terapi atau pengobatan pada pasien penderita penyakit tertentu, dan penatalaksanaannya sangat penting untuk pasien. Pemberian transfusi darah pada pasien harus memberikan banyak manfaat dan minimalnya resiko yang akan ditanggung oleh pasien, sehingga darah yang akan ditransfusikan aman untuk pasien dan tidak menimbulkan reaksi transfusi. Proses transfusi darah harus memenuhi persyaratan yang aman. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin keamanan darah dan meminimalkan resiko reaksi transfusi pada pasien adalah dengan melakukan uji pratransfusi. Uji pratransfusi darah adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukkan sebelum produk darah ditransfusi Uji Pratransfusi 1. Pengisian formulir permintaan darah Formulir permintaan darah disi sesuai dengan rekam medis pasien yang ingin melakukan tindakan transfusi darah, komponen dan jumlah komponen yang diminta diisi sesuai indikasi penyakit pasien dan sudah disetujui oleh dokter penanggung jawab pasien. 2. Identifikasi pasien dan pengambilan sampel darah pasien Umumnya, petugas bank darah tidak terlibat dalam pengambilan sampel darah maupun dalam proses pengisian formulir permintaan darah. Sampel darah pasien biasanya dikumpulkan oleh perawat di ruang perawatan dan menyiapkan formulir permintaan darah dilakukan bersama dengan dokter penanggung jawab pasien. Untuk itu hal yang harus dilakukan oleh petugas di bank darah pada saat menerima sampel dan permintaan adalah wajib melakukan pengecekan kembali kesesuaian identitas dan kelengkapan formulir permintaan darah. Jika ditemukan ketidaksesuaian, maka harus dilakukan pengambilan sampel ulang. Petugas bank darah tidak diperbolehkan melakukan perubahan atau koreksi pada data pasien. Akurasi data pada sampel dan formulir permintaan merupakan faktor utama dalam menjamin keamanan dan keakuratan uji pratransfusi McCullough, 2012; Blaney and Howard, 2013. Label sampel minimal harus mencantumkan 2 identitas, yaitu nama lengkap pasien dan nomor catatan medik. Standar pelabelan sampel yang lengkap harus mencantumkan nama lengkap pasien, nomor rekam medik, tanggal pengambilan sampel, tanda tangan dan inisial nama 8 petugas pengambil sampel. Hal lain yang perlu diperhatikan pada label adalah label harus terbaca dan tidak terhapus. Berikut adalah gambar pelabelan pada sampel darah pasien Contoh pelabelan sampel darah untuk uji prataransfusi Blaney and Howard, 2013.3. Pemeriksaan SampelPemeriksaan sampel pasien yang dilakukan oleh petugas bank darah adalah pengecekkan kondisi sampel pasien dimana sampel yang akan digunakan layak atau sesuai. Kemudian setelah dilakukan pengecekkan dilakukannya pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil yang ada di formulir permintaan darah pasien. 4. Pemeriksaan terhadap darah donor Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus untuk darah donor perlu dilakukan kembali dengan tujuan mengkonfirmasi, bahwa darah telah sesuai dengan label yang terpasang pada kantong darah. 5. Melakukan pemeriksaan crossmatch atau uji silang serasi golonga darah. Pemeriksaan crossmatch dilakukan untuk mengetahui kompatibel atau inkompatibel antara darah donor dengan darah pasien dan untuk menghindari terbentuknya antibodi baru sel darah merah dalam tubuh resipien, sehingga darah yang akan ditransfusikan akan jauh lebih aman Nasr dan Yaqoob, 2016. 6. Pelabelan komponen darah diberi label sesuai dengan identitas pasien dan pendistribusian produk darah Blaney and Howard, 2013 Akan tetapi Word Health Organization WHO merekomendasikan uji pratransfusi minimal yang harus dikerjakan adalah pemeriksaan golongan darah sistem ABO dan Rhesus serta crossmatch WHO, 2002.Sumber Blaney, K. D., Howard, P. R. 2013. Compatibility Testing. Basic&Applied Concepts of Blood Banking and Transfusion Practices. Third Edition. United States Elsevier dan Yaqoob. 2016. Blood Cross-Matching. United Kingdom Departement of 2002. Clinical Transfusion Procedures. The Clinical Use of Blood Handbook. World Health Organization Blood Transfusion Safety. Genewa WHO. Crossmatch atau uji silang serasi adalah uji serologi yang dilakukan untuk mengetahui kompatibel atau inkompatibel antara darah donor dengan darah pasien dan untuk menghindari terbentuknya antibodi baru dalam tubuh pasien, sehingga darah yang akan ditransfusikan aman untuk kondisi tubuh pasien Nasr dan Yaqoob, 2016. Crossmatch merupakan bagian dari uji kompatibilitas Makroo, 2009. Crossmatch adalah pemeriksaan yang dilakukan sebelum transfusi darah untuk melihat apakah darah pasien sesuai dengan darah donor. Pemeriksaan ini sangat perlu dilakukan untuk mencegah reaksi transfusi dengan memastikan pasien tidak mengandung antibodi yang reaktif terhadap antigen pada sel darah merah pendonor Klein dan Anstee, 2005.Tujuan Dilakukan CrossmatchTujuan utama dilakukannya Crossmatch adalah untuk mencegah terjadinya reaksi transfusi, baik reaksi transfusi yang mengancam nyawa maupun reaksi transfusi ringan atau sedang yang dapat menggangu kenyamanan pasien Blaney dan Howard, 2013. Fungsi utama Crossmatch adalah untuk pengecekan terakhir bahwa golongan darah ABO antara pasien dan donor sudah sesuai serta untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi dalam serum pasien yang akan bereaksi dengan antigen pada sel darah merah donor terutama pada kondisi antibodi tidak terdeteksi dengen skrining antibodi karena tidak adanya antigen yang sesuai pada panel sel skrining Makroo, 2009.Prinsip Crossmatch yaitu sel donor dicampur dengan serum pasien dan sel pasien dicampur dengan sel donor akan terjadi gumpalan atau aglutinasi dan hemolisis apabila darah donor dan pasien tidak sesuai Astuti dan Laksono, 2013.Terdapat 3 macam uji crossmatch yaitu mayor, minor, dan autokontrol. Mayor adalah pengujian antara serum pasien dengan sel darah donor untuk mengetahui apakah pasien memiliki antibodi yang dapat menyebabkan reaksi hemolisis atau penurunan ketahanan sel-sel donor. Sedangkan, minor adalah pengujian antara sel pasien dengan serum pendonor untuk mengetahui apakah terdapat antibodi di dalam serum pendonor yang dapat melawan antigen pada sel pasien dan autokontrol adalah pengujian antara sel darah merah pasien dengan serum pasien itu sendiri dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat autoantibodi atau tidak untuk melihat reaksi autoimun. 1. Crossmatch dengan Tube Test Crossmatch menggunakan Tabung Crossmatch metode tabung dapat dikerjakan untuk crossmatch mayor maupun minor. Di negara-negara maju, crossmatch minor sudah tidak lagi dikerjakan karena sampel darah donor sebelumnya sudah dilakukan skrining antibodi dengan tujuan untuk mendeteksi adanya antibodi irregular Makroo, 2009. Di Indonesia, crossmatch minor masih dikerjakan secara rutin hampir disemua unit Bank Darah RumahSakit BDRS atau Unit Transfusi Darah UTD Mulyantari dan Yasa, 2016. keuntungan dari pemeriksaan crossmatch metode tabung adalah jauh lebih efisen dalam hal biaya dan juga lebih efektif dalam deteksi antibodi dingin dibandingkan metode otomatis Koh, 2014. 2. Crossmatch dengan Column Agglutination Test Gel Test Metode column agglutination test atau gel test telah digunakan secara luas menggantikan metode manual menggunakan tabung atau tube test. Metode gel test memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode tabung. keuntungan dari pemeriksaan menggunakan gel test adalah menghemat waktu pemeriksaan, prosedur tes lebih sederhana dan pembacaan hasil lebih mudah dilakukan. Tidak ada proses pencucian dan penambahan CCC. 3. Computer Electronic Crossmatch Salah satu ciri perkembangan zaman dan teknologi adalah banyaknya alat atau media yang menggunakan system electronic. Uji kompatibilitas pada laboratoriumpun semakin berkembang Computer crossmatch adalah salah satu contohnya. Computer crossmatch adalah pengecekan inkompatibilitas darah yang akan ditransfusikan pada pasien dengan system electronic. Keuntungan dari computer crossmatch adalah dapat menghemat waktu dan biaya pemeriksaan, mengurangi kebutuhan sampel, mengurangi kontak dengan bahan biologis, mengurangi hasil positif palsu dan dapat mengurangi volume sampah medis dan beban kerja laboratorium Blaney and Howard, 2013. Sumber Astuti, W. D dan Laksono, A. D. 2013. Keamanan Darah di Indonesia “Potret Keamanan Transfusi Darah di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan”. Jakarta PT. K. D., Howard, P. R. 2013. Compatibility Testing. Basic&Applied Concepts of Blood Banking and Transfusion Practices. Third Edition. United States Elsevier Mosby. Makroo, R. N. 2009. Compatibility Testing Pre Transfusion Testing. Practice of Safe Blood Transfusion Compendium of Transfusion Medicine. New Delhi Kongposh. Maret 04, 2022 - Unit Transfusi Darah merupakan salah satu unit kerja yang ada di PMI. Tugas dan fungsi utamanya ialah meningkatkan derajat kesehatan melalui pengelolaan darah yang berkualitas, mewujudkan pelayanan penyediaan darah yang aman, tepat waktu, terjangkau dan dari pada hari Jumat 4/3 diinfokan saat ini Unit Transfusi Darah Pusat UTDP PMI membuka lowongan kerja untuk posisi Staf Monitoring & Evaluasi dan Staf Evaluasi Alat & BHP. Untuk posisi Staf Monitoring & Evaluasi, lowongan ini diperuntukan bagi pelamar dengan kualifikasi pendidikan D3 Statistika. Dan untuk posisi Staf Evaluasi Alat & BHP diperuntukan bagi pelamar dengan kualifikasi pendidikan terakhir D3 Teknologi Bank Anda yang berminat dengan lowongan kali ini, silakan lakukan pendaftaran dengan cara mengisi form dan upload CV melalui link yang telah disediakan. Batas akhir pendaftaran sampai dengan tanggal 11 Maret 2022. Untuk inforasi lebih lengkap, simak di bawah Monitoring & Evaluasi,Persyaratan WanitaPendidikan terakhir D3 StatistikaMampu mengoperasikan Ms. OfficeTerampil dalam pengolahan data, detail, teliti dan bertanggungjawabMemiliki kemampuan pengarsipanMampu bekerja secara tim dan individuBersedia melakukan perjalanan dinasStaf Evaluasi Alat & BHPPersyaratan Pria/WanitaPendidikan terakhir D3 Teknologi Bank DarahMampu mengoperasikan Ms. OfficeDetail, teliti dan bertanggungjawabMemiliki kemampuan evaluasi alat dan bahan habis pakaiMampu bekerja secara Tim maupun individuBatas akhir 11 Maret 2022Isi form dan upload CV anda melalui Klik DisiniSumber